jomPROMO ESQ-RS!!



JomHEBOH

Ku Santuni Anak-Anak Yatim Itu Dengan 165

Kisah ini aku coretkan buat beberapa orang teman yang telah memberikan sumbangan berbentuk wang ringgit, semata-mata untuk menaja beberapa remaja dari kalangan anak-anak yatim, untuk menghadiri program ESQ_Teens dengan topik, “Jom Remaja ESQ_RS” yang akan diadakan pada 26 & 27 Julai 2008 ini.

Sebagai koordinator program. Aku yakin kalian ikhlas. Namun kuhadiahkan kisah ini sebagai ucapan terimakasih dari kami. Aku mengerti dalam kegawatan kenaikan harga barang dan pelbagai cabaran lain dalam kehidupan kita. Pengorbanan kalian amat besar dan bermakna. Hanya Allah yang berhak memberikan ganjaran sewajarnya.


Untuk teman-temanku yang masih berfikir-fikir, kemana mahu membelanjakan sebahagian dari rezekimu yang murah itu. Hayatilah kisah RasululLah SAW dengan seorang gadis kecil yang yatim.

Walaupun pada hakikatnya kisah kita dan RasululLah saw yang mulia itu, jauh sekali kalau nak dibuat perbandingan. Namun, halusnya budi dan akhlak RasululLah saw terhadap anak-anak yatim adalah sunnah yang beliau tinggalkan untuk dijadikan teladan oleh kita ummatnya.

Hayatilah kisah ini wahai diri yang mengaku cinta dan kasih pada RasululLah Saw.

“Kisah ini terjadi di Madinah pada suatu pagi di hari raya Idul Fitri. Rasulullah saw seperti biasanya mengunjungi rumah demi rumah untuk mendoakan para muslimin dan muslimah, mukminin dan mukminah agar merasa bahagia di hari raya itu. Alhamdulillah, semua terlihat merasa gembira dan bahagia, terutama anak-anak. Mereka bermain sambil berlari-lari kesana kemari dengan mengenakan pakaian hari rayanya. Namun tiba-tiba Rasulullah saw melihat di satu sudut ada seorang gadis kecil sedang duduk bersedih. Ia memakai pakaian yang bertampal-tampal dan sepatunya telah usang.

Rasulullah saw lalu bergegas menghampirinya. Gadis kecil itu menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya, lalu menangis tersedu-sedu. Rasulullah saw kemudian meletakkan tangannya yang putih sewangi bunga mawar itu dengan penuh kasih sayang di atas kepala gadis kecil tersebut, lalu bertanya dengan suaranya yang lembut : “Anakku, mengapa kamu menangis? Hari ini adalah hari raya bukan?” Gadis kecil itu terkejut. Tanpa berani mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang bertanya, perlahan-lahan ia menjawab sambil bercerita : “Pada hari raya yang suci ini semua anak menginginkan agar dapat merayakannya bersama orang tuanya dengan berbahagia. Anak-anak bermain dengan riang gembira. Aku lalu teringat pada ayahku, itu sebabnya aku menangis. Ketika itu hari raya terakhir bersamanya. Ia membelikanku sebuah gaun berwarna hijau dan sepatu baru. Waktu itu aku sangat bahagia. Lalu suatu hari ayahku pergi berperang bersama Rasulullah saw. Ia bertarung bersama Rasulullah saw bahu-membahu dan kemudian ia meninggal. Sekarang ayahku tidak ada lagi. Aku telah menjadi seorang anak yatim. Jika aku tidak menangis untuknya, lalu siapa lagi?”

Setelah Rasulullah saw mendengar cerita itu, seketika hatinya diliputi kesedihan yang mendalam. Dengan penuh kasih sayang ia membelai kepala gadis kecil itu sambil berkata: “Anakku, hapuslah air matamu… Angkatlah kepalamu dan dengarkan apa yang akan kukatakan kepadamu…. Apakah kamu ingin agar aku menjadi ayahmu? …. Dan apakah kamu juga ingin agar Fatimah menjadi kakak perempuanmu…. dan Aisyah menjadi ibumu…. Bagaimana pendapatmu tentang usul dariku ini?”

Begitu mendengar kata-kata itu, gadis kecil itu langsung berhenti menangis. Ia memandang dengan penuh takjub orang yang berada tepat di hadapannya. Masya Allah! Benar, ia adalah Rasulullah saw, orang tempat ia baru saja mencurahkan kesedihannya dan menumpahkan segala gundah di hatinya. Gadis yatim kecil itu sangat tertarik pada tawaran Rasulullah saw, namun entah mengapa dia tidak mampu mengungkapkan sepatah katapun. Ia hanya dapat menganggukkan kepalanya perlahan sebagai tanda persetujuannya. Gadis yatim kecil itu lalu bergandingan tangan dengan Rasulullah saw menuju ke rumah. Hatinya diliputi kebahagiaan yang tidak dapat dilukiskan, kerana berpeluang menggenggam tangan Rasulullah saw yang lembut seperti sutera itu.
Sesampainya di rumah, wajah dan kedua tangan gadis kecil itu lalu dibersihkan dan rambutnya disisir. Semuanya diperlakukan dengan penuh kasih sayang. Gadis kecil itu lalu dipakaikan pakaian yang indah dan diberikan makanan, juga wang saku untuk hari raya. Lalu ia dibawa keluar, agar dapat bermain bersama anak-anak lainnya.

Anak-anak lain merasa iri pada gadis kecil dengan gaun yang indah dan wajah yang berseri-seri itu. Mereka merasa keheranan, lalu bertanya :
“Gadis kecil, apa yang telah terjadi? Mengapa kamu kelihatan sangat gembira?”
Sambil menunjukkan gaun baru dan wang sakunya gadis kecil itu menjawab:

“Akhirnya aku memiliki seorang ayah! Di dunia ini, tidak ada yang boleh menandinginya! Siapa yang tidak bahagia memiliki seorang ayah seperti Rasulullah?

Aku juga kini memiliki seorang ibu, namanya Aisyah, yang hatinya begitu mulia. Juga seorang kakak perempuan, namanya Fatimah. Ia menyisir rambutku dan mengenakanku gaun yang indah ini. Aku merasa sangat bahagia, dan ingin rasanya aku memeluk seluruh dunia beserta isinya.”

Rasulullah saw bersabda : ”Siapa yang memakaikan seorang anak pakaian yang indah dan mendandaninya pada hari raya, maka Allah SWT akan mendandani/menghiasinya pada hari Kiamat. Allah SWT mencintai terutama setiap rumah, yang di dalamnya memelihara anak yatim dan banyak membagi-bagikan hadiah. Barangsiapa yang memelihara anak yatim dan melindunginya, maka ia akan bersamaku di surga.”

Jom Remaja ESQ_RS
Nukilan : Nurdinie Sufi

0 comments:


Post a Comment

jomGaleri